Ciri-ciri Numerik Alquran

Posted on Selasa, 02 September 2014 by Unknown

Ada beberapa ketentuan dalam ajaran Islam yang memerlukan kemampuan berhitung untuk bisa menjalankannya. Di antaranya adalah zakat dan warisan. Tanpa kemampuan berhitung, kedua ajaran ini tidak mungkin bisa diamalkan. Walau sekarang sudah banyak orang yang bisa membantu pelaksanaannya, keharusan ummat Islam untuk cerdas berhitung, atau cerdas angka, tidaklah menjadi hilang.
Masih ada beberapa ajaran lain yang, langsung atau tidak, berkaitan dengan soal cerdas angka. Misalnya, kemampuan untuk menghitung posisi tempat sholat terhadap kiblat. Tanpa kemampuan ini, boleh jadi seseorang merasa telah menghadap kiblat, padahal belum. Untuk kasus di Indonesia, telah ada koreksi mengenai arah ini oleh Ahmad Dahlan. Namun bila kemampuan ini tidak dimengerti, maka boleh jadi peristiwa orang-orang Indonesia yang pindah ke Suriname akan terulang lagi. Sebagian orang Indonesia yang pindah ke Suriname, juga sholat menghadap ke arah barat sebagaimana di Indonesia. Padahal seharusnya menghadap ke timur.
Numerik Alquran

Syarat menghadapkan wajah ke kiblat adalah syarat syahnya sholat. Mungkin ketentuan ini, bila diterjemahkan secara bebas, maka redaksinya menjadi: “mengerti geographi, dalam konteks tahu arah kiblat, adalah syarat syahnya sholat
Hal ini pula yang membuat kita bisa menemukan korelasi yang sangat jelas dengan keadaan Rasulullah yang pintar berhitung, namun tidak bisa membaca, terutama pada saat-saat awal kenabiannya. Pada awal turunnya wahyu, beliau diperintahkan membaca tulisan yang dibawa Jibril as. Rasulullah menyatakan ketidakbisaannya membaca: “Ma ana bi qari”.
Namun nabi Muhammad adalah seorang yang pintar berhitung, karena beliau terbiasa berdagang sejak masa mudanya. Apakah ini akan dimaknakan bahwa Allah alpa menyiapkan utusanNya untuk bisa membaca sebelum pengangkatannya? Sudah tentu jawabannya tidak. Karena Allah tidak pernah lupa. Namun bagaimana kita memaknakan peristiwa ini?
Bisakah peristiwa ini disimpulkan bahwa pembelajaran tentang angka atau numerik menempati arti penting dan pertama dalam urusan keberagamaan kita sebelum kita mempelajari bagian-bagian yang lain?
Terlepas bagaimana kemudian kita menyimpulkannya, ada baiknya kita perhatikan bagaimana Al Qur’an, sebagai pedoman pokok dalam Islam, mepapar angka-angkanya.